Sabtu, 28 Desember 2013

Peringatan Hari-Hari Lingkungan

hutan untuk kita & anak - cucu kita
Manusia memang terkadang tenggelam dalam rangkaian kegiatan yang terlalu berlebihan dan tidak memperhatikan kepentingan lainnya. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan, telah mengakibatkan kemerosotan kualitas lingkungan yang begitu parah. Hal ini hendaklah menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dalam menata kembali wilayah Indonesia dari segala bentuk berbagai kerusakan lingkungan, disamping menciptakan dan membangun budaya masyarakat dalam berwawasan lingkungan.
Berikut beberapa hari Lingkungan yang di peringati masyarakat Indonesia & dunia :
10 Januari di peringati setiap tahunya di seluruh dunia sebagai hari sejuta pohon, dengan melakukan penanaman tanaman di beberapa lokasi. Berdasarkan kegunaannya tanaman bukan saja berfungsi sebagai penyaring udara dan menampung air tanah tapi juga mampu memberikan efek sejuk dan mengurangi polusi suara.
Berikut beberapa manfaatnya ;
  1. Mengurangi kebisingan
  2. Sebagai pendingin alami
  3. Sebagai penyimpan air tanah
  4. Tanaman untuk pengobatan
  5. Sebagai bumbu dapur
  6. Dll

    Hari Lahan Basah Sedunia diperingati pada tanggal 2 Februari setiap tahunnya. Tanggal ini memperingati hari ditandatanganinya Konvensi Lahan Basah, yang disebut Konvensi Ramsar, pada 2 Februari 1971 di Kota Ramsar, kota yang terletak di pantai Laut Kaspia di Iran. Konvensi Pada awalnya berfokus pada masalah burung air dan burung migran. Kemudian berkembang kepada kesadaran keutuhan lingkungan. dan konvensi alam, termasuk keaneka ragaman hayati, karena berdampak luas terhadap kelangsungan hidup manusia di muka bumi. Lahan Basah sebagai suatu ekosistem, berperan dalam memberikan peluang kehidupan bagi seluruh mahluk termasuk dalam mewarnai corak dan budaya di masing-masing wilayah.
    Hari Lahan Basah Sedunia diperingati pertama kali pada tahun 1997. Setiap tahun, lembaga pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan kelompok masyarakat pada seluruh lapisan komunitas mengambil peran dalam aksi meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai dan manfaat lahan basah secara umum. Sejak tahun 1997 hingga 2007, konvensi telah melaporkan bahwa 95 negara telah melakukan aktivitas perayaan Hari Lahan Basah Sedunia dalam berbagai bentuk, dari seminar dan kuliah singkat, lintas alam, kontes seni anak-anak, balap sampan, hingga aksi bersih (clean-up day) yang dilakukan komunitas masyarakat, dan sebagainya.
    Lahan Basah menurut Konvensi Ramsar memiliki definisi yang luas, yakni “Daerah-daerah rawa, payau, lahan gambut dan perairan, baik perairan alami ataupun buatan; tetap atau sementara; dengan air yang tergenang atau mengalir, tawar, payau, atau asin termasuk wilayah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari 6 meter pada waktu air surut”.
    Indonesia sendiri masuk menjadi anggota Konvensi Ramsar pada tahun 1991, dengan diterbitkannya Keppres 48 Tahun 1991 yang merupakan ratifikasi Konvensi Ramsar di Indonesia.

    • 20 Maret    : Hari Kehutanan
    Apa jadinya dunia tanpa hutan? Bumi menjadi kering, air tidak mengalir, cuaca panas, dan tidak ada kerajinan indah yang dihasilkan tangan manusia dari hutan.
    Hutan menutup sekitar sepertiga permukaan Bumi dan menjadi rumah bagi dua pertiga spesies darat di seluruh dunia. Maka itu wajar jika kemudian hutan disebut sebagai gudangnya keanekaragaman hayati bagi planet Bumi.
    Terdorong oleh arti penting hutan, European Confederation of Agriculture mendukung terciptanya Hari Kehutanan Sedunia pada November 1971. Peringatan ini selanjutnya dilakukan tiap tanggal 21 Maret setiap tahunnya.

    • 22 Maret   : Hari Air
    Hari Air Sedunia / World Day for Water. adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan. Hari Air Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret, Berdasarkan sejarahnya Hari Air Sedunia dicetuskan kali pertama saat digelar United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) atau Konferensi Bumi oleh PBB di Rio de Janeiro, Brazil pada tahun 1992. inisiatif peringatan ini di umumkan pada Sidang Umum PBB ke 47 tanggal 22 Desember 1992, keluarlah Resolusi Nomor 147/1993 yang menetapkan pelaksanaan peringatan Hari Air se-Dunia setiap tanggal 22 Maret dan mulai diperingati pertama kali pada tahun 1993.

    • 22 April   : Hari Bumi
    Hari Bumi atau yang lebih dikenal dengan sebutan EARTH DAY, seluruh sejarahnya dimulai dari Amerika Serikat dengan maksud untuk memberi perhatian terhadap hal-hal yang terjadi di bumi yang ditinggali oleh bermacam makhluk hidup. Hal ini diprakarsai oleh John Mconall pada tahun 1969 untuk menyambut March Equinox dimana setiap tahun pada bulan Maret matahari sejajar dengan equator yang menandakan dimulainya musim semi di utara dan musim gugur di belahan bumi bagian selatan.
    Senator Gaylord Nelson, pengamat bumi dan lingkungan hidup, pada tahun yang sama -1969- dalam konferensi di Seattle, Washington, mengumumkan bahwa, pada musim semi 1970 akan ada demo yang dilakukan oleh rakyat yang menyerukan pada seluruh dunia agar menjaga bumi dan isinya termasuk makhluk yang menghuninya termasuk menghentikan perang Vietnam.

    Pada tanggal 22 April tahun 1970 sebanyak 20 juta rakyat Amerika dipimpin oleh Denis Hayes lulusan Harvard University pilihan Senator Gaylord Nelson turun ke jalan-jalan, taman-taman dan auditorium-auditorium untuk bertindak nyata meneriakkan pada dunia untuk mengamankan bumi dari kerusakan, melindungi air minum, membersihkan udara, melestarikan alam dan laut. Embrio gagasan Hari Bumi dimulai sejak ia menyampaikan pidatonya di Seattle tahun 1969, tentang desakan untuk memasukkan isu-isu kontroversial, dalam hal ini lingkungan hidup, dalam kurikulum resmi perguruan tinggi mengikuti model teach in mengenai masalah anti perang. Gagasan Nelson mendapat dukungan yang mencengangkan dari masyarakat sipil.
    Demo ini menarik perhatian 141 negara lainnya yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun, yang dikemudian hari menjadi Hari Bumi sedunia yang kita peringati sekarang. Majalah TIME memperkirakan bahwa sekitar 20 juta orang turun ke jalan pada 22 April 1970. Nelson menyebutkan fenomena ini sebagai 'ledakan akar rumput yang sangat mencengangkan' dimana : " Masyarakat umum sungguh peduli dan Hari Bumi menjadi kesempatan pertama sehingga mereka benar-benar dapat berpartisipasi dalam suatu demonstrasi yang meluas secara nasional, dan dengan itu menyempaikan pesan yang serius dan mantap kepada para politisi untuk bangkit dan berbuat sesuatu ".

    Menurut berbagai analisis ledakan ini muncul karena bergabungnya generasi pemrotes tahun 60-an (bagian terbesar adalah pelajar, mahasiswa, sarjana) yang terkenal sebagai motor gerakan anti-perang, pembela hak-hak sipil yang radikal. Sebuah perkawinan antara pemberontakan 60-an dan kesadaran lingkungan tahun 60-an. Hari Bumi yang pertama ini di Amerika Serikat merupakan klimaks perjuangan gerakan lingkungan hidup tahun 60-an untuk mendesak masuk isu lingkungan sebagai agenda tetap nasional.

    • 22 Mei   : Hari Keanekaragaman Hayati
    Keanekaragaman Hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup dari semua sumber, termasuk diantaranya, daratan, lautan dan ekosistem akuatik lain serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya; mencakup keanekaragaman di dalam spesies, antara spisies dan ekosistem. Tanggal 22 Mei ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai Hari Keanekaragaman Hayati (Hari Kehati) Sedunia yang menandai waktu diselesaikannya naskah final Convention on Biological Diversity (CBD) atau Konvensi mengenai Keanekaragaman Hayati pada 22 Mei 1992. Tanggal ini merupakan perubahan dari awal penetapan yaitu tanggal 29 Desember yang merupakan hari pertama berlakunya Convention on Biological Diversity. Peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia dimaksudkan untuk mendorong masyarakat dalam memahami dan menyadari hal-hal yang berkenaan dengan keanekaragaman hayati. - See more at: http://www.menlh.go.id/hari-keanekaragaman-hayati-22-mei-2013/#sthash.zf17GqEd.dpuf
    Keanekaragaman Hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup dari semua sumber, termasuk diantaranya, daratan, lautan dan ekosistem akuatik lain serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya; mencakup keanekaragaman di dalam spesies, antara spisies dan ekosistem. Tanggal 22 Mei ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai Hari Keanekaragaman Hayati (Hari Kehati) Sedunia yang menandai waktu diselesaikannya naskah final Convention on Biological Diversity (CBD) atau Konvensi mengenai Keanekaragaman Hayati pada 22 Mei 1992. Tanggal ini merupakan perubahan dari awal penetapan yaitu tanggal 29 Desember yang merupakan hari pertama berlakunya Convention on Biological Diversity. Peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia dimaksudkan untuk mendorong masyarakat dalam memahami dan menyadari hal-hal yang berkenaan dengan keanekaragaman hayati. - See more at: http://www.menlh.go.id/hari-keanekaragaman-hayati-22-mei-2013/#sthash.zf17GqEd.dpuf
    Keanekaragaman Hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup dari semua sumber, termasuk diantaranya, daratan, lautan dan ekosistem akuatik lain serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya; mencakup keanekaragaman di dalam spesies, antara spisies dan ekosistem.

    Tanggal 22 Mei ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai Hari Keanekaragaman Hayati (Hari Kehati) Sedunia yang menandai waktu diselesaikannya naskah final Convention on Biological Diversity (CBD) atau Konvensi mengenai Keanekaragaman Hayati pada 22 Mei 1992. Tanggal ini merupakan perubahan dari awal penetapan yaitu tanggal 29 Desember yang merupakan hari pertama berlakunya Convention on Biological Diversity. Peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia dimaksudkan untuk mendorong masyarakat dalam memahami dan menyadari hal-hal yang berkenaan dengan keanekaragaman hayati.

    • 5 Juni    : Hari Lingkungan Hidup Sedunia
    Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) diperingati pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya sejak PBB mengadakan Konferensi Lingkungan Hidup di Stockholm pada tahun 1977. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia diselenggarakan di bawah kordinasi United Nations Environment Programme (UNEP), yang dibentuk PBB sejak 1977.
    Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2010 ini, mengangkat tema “Many Species. One Planet. One Future” (Banyak Species. Satu Planet. Satu Masa Depan). Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010, sebagaimana dilansir dari situs resmi UNEP akan dipusatkan di kota Kigali, ibu kota Rwanda, sebuah negara di Afrika Timur.
    UNEP berencana menjadikan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (WED) 2010 sebagai perayaan terbesar dalam merangsang kesadaran publik seluruh dunia akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup.Many Species. One Planet. One Future (Banyak Species. Satu Planet. Satu Masa Depan) merupakan tema yang diangkat dalam Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010.
    Tema WED kali ini berhubungan dengan pencanangan tahun 2010 sebagai Tahun Internasional Keanekaragaman Hayati (International Year of Biodiversity) dengan COP 10 Convention on Biological Diversity (CBD) di Nagoya, Jepang yang berlangsung pada 18-29 Oktober 2010.
    ”Many Species. One Planet. One Future” (Banyak Species. Satu Planet. Satu Masa Depan) yang merupakan tema WED 2010 diharapkan mampu mengajak seluruh dunia untuk melestarikan keragaman kehidupan di bumi. Memberikan kesadaran bahwa sebuah dunia tanpa keanekaragaman hayati adalah prospek yang sangat suram. Jutaan orang dan jutaan spesies berbagi bersama dalam satu planet yang sama, dan hanya dengan bersama-sama kita semua bisa menikmati masa depan yang lebih aman dan lebih makmur.

    Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh manusia.

    • 16 September    : Hari Ozon Internasional
    Hari Ozon Internasional ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setiap 16 September. Hal ini merupakan tanggal penandatanganan Protokol Montreal sebagai realisasi dari hasil resolusi No. 49/114 pada Sidang Umum PBB ke-92 Tahun 1994. Tujuan penetapan hari ozon adalah untuk terus meningkatkan masyarakat akan pentingnya melindungi lapisan ozon dan mengurangi penggunaan bahan perusak ozon (BPO) yang dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon, Peringatan Hari Ozon Internasional 2009 diharapkan menegaskan kembali komitmen nasional mendukung upaya perlindungan lapisan ozon. Jejaring kerja perlindungan lapisan ozon yang telah terjalin antara instansi Pemerintah dan Pemerintah daerah diharapkan dapat ditingkatkan untuk memenuhi kewajiban Indonesia sebagai negara yang menghapuskan konsumsi BPO sesuai ketentuan Protokol Montreal.

    • 5 Oktober   : Hari Habitat
    Hari Habitat Dunia diperingati secara global setelah Perserikatan Bangsa-bangsa merumuskan Deklarasi Vancouver pada 1976. Deklarasi itu menekankan prinsip hunian yang layak bagi semua sebagai agenda habitat dunia. Peringatan tahun ini mengambil tema global ”Merencanakan Masa Depan Perkotaan”.
    Sejak tahun 1986 setiap Senin minggu pertama bulan Oktober, diperingati dunia sebagai Hari Habitat Dunia. Peringatan Hari Habitat Dunia ini dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian terhadap pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak untuk semua lapisan masyarakat, dan mengingatkan perlunya tanggung jawab bersama bagi masa depan habitat manusia.

    • 5 Nopember   : Hari Cinta Puspa Dan Satwa Nasional
    Hari cinta puspa dan satwa adalah sebuah event tahunan yang diperingati secara nasional pada tanggal 5 november setiap tahunnya. Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) telah dicanangkan sejak 15 (lima belas) tahun lalu tepatnya pada tanggal 5 November 1993 melalui Surat Keputusan Presiden Nomor 4 tahun 1993, yang saat itu di jabat oleh Presiden Soeharto. Sejak tahun itu pula telah ditetapkan Puspa dan Satwa kebanggaan Indonesia (Nasional, Langka dan Pesona) serta menetapkan Puspa dan Satwa sebagai Identitas Daerah. Jawa Barat sendiri telah menetapkan macan tutul sebagai satwa identitas Provinsi Jawa Barat.



    "Sekian dulu NgeShare malam ini, Semoga bermanfaat, trimah kasih,,,,!!!!

    Kerpe'an ;
    http://www.menlh.go.id/hari-keanekaragaman-hayati-22-mei-2013/
    http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Lahan_Basah_Sedunia
    http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/03/21-maret-selamat-hari-kehutanan-sedunia
    http://www.beritalingkungan.com/2011/04/jejak-hari-bumi.html


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar